Mendalami Bioteknologi Konvensional: Siswa SMP Islam Al Syukro Universal Berkreasi dengan Tempe

Di tengah lautan pengetahuan, siswa SMP Islam Al Syukro Universal memperoleh pengalaman yang tak terlupakan dalam kegiatan pembelajaran bioteknologi konvensional. Sebuah perjalanan ilmiah yang menggugah rasa ingin tahu, menantang kreativitas, dan menginspirasi keberlanjutan tradisi kuliner.

 

Menumbuhkan Semangat Belajar Melalui Tempe

Kegiatan ini mengambil bentuk unik, yaitu pembuatan tempe dari awal hingga akhir. Siswa-siswa tidak hanya belajar tentang proses bioteknologi, tetapi juga terlibat langsung dalam meracik dan mengolah kacang kedelai menjadi tempe yang siap diolah atau dijual.

 

Langkah Awal: Pengolahan Kacang Kedelai

Langkah pertama dalam perjalanan ini adalah pengolahan kacang kedelai. Siswa belajar tentang proses fermentasi yang esensial dalam pembuatan tempe, sambil merasakan sensasi tangan mereka beraksi di dapur laboratorium. Inilah momen di mana teori bertemu praktik, dan pembelajaran menjadi lebih hidup.

 

Kreativitas dan Kolaborasi

Proyek pembuatan tempe ini bukan hanya tentang memahami konsep-konsep bioteknologi, tetapi juga mengasah keterampilan kolaborasi dan kreativitas. Siswa bekerja sama dalam tim, bertukar ide, dan memecahkan masalah bersama-sama. Mereka belajar bahwa kolaborasi adalah kunci untuk mencapai hasil yang lebih baik.

 

Menciptakan Inspirasi Kuliner

Keberhasilan dalam pembuatan tempe bukan hanya tentang mengejar prestasi akademis, tetapi juga tentang membangun kecintaan pada kekayaan kuliner tradisional. Dengan kreativitas yang diaplikasikan dalam pembelajaran bioteknologi, siswa diharapkan dapat menjadi penggerak utama dalam melestarikan dan mengembangkan warisan kuliner.

 

Berkembang dalam Keterampilan dan Nilai

Kegiatan pembelajaran bioteknologi konvensional ini bukan hanya tentang mengajarkan ilmu pengetahuan, tetapi juga membentuk karakter siswa. Mereka tidak hanya belajar bagaimana membuat tempe, tetapi juga tentang kerja keras, ketelitian, dan tanggung jawab. Nilai-nilai ini menjadi pondasi kuat dalam pengembangan pribadi mereka.

 

Kesimpulan

Pembelajaran bioteknologi konvensional di SMP Islam Al Syukro Universal bukan hanya memperluas pengetahuan siswa, tetapi juga merangsang semangat belajar melalui pengalaman praktis. Dengan memadukan teori dan praktik, siswa tidak hanya menjadi penerima informasi, tetapi juga pembuat pengetahuan. Proses pembelajaran ini membawa manfaat jangka panjang, menciptakan fondasi untuk keberlanjutan ilmiah dan penghargaan terhadap tradisi kuliner.