Sekolah Islam Al Syukro kembali menunjukkan kemampuan terbaiknya dalam berkreasi. Tak hanya untuk menyelenggarakan sebuah pergelaran kompetisi, tapi juga sekaligus meraih prestasi pada lomba demi lomba yang diikuti. Acara tersebut adalah ‘FESTIVAL SENI DAN BUDAYA’, yang merupakan sebuah ajang kerjasama antara Pengurus Gugus 03 Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dengan SMP Islam Al Syukro. Acara ini dimaksudkan guna lebih mengembangkan bakat dan kreatifitas seni para pelajar (khususnya tingkat SMP) se-Gugus 03 Kota Tangsel.
   Acara yang dilaksanakan pada Sabtu (12/2) di hall Sekolah Islam Al Syukro, Ciputat, ini dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangsel Bapak Drs Mathoda S, M.Si, dan diikuti oleh sekitar 600 pelajar dari 20 SMP yang ada di wilayah se-Gugus 03 Kota Tangsel.
   Turut hadir pada acara tersebut, perwakilan dari Ketua Gugus 03 Kota Tangsel Bapak H Asnawi, Direktur Komunikasi dan Penghimpunan Dompet Dhuafa Republika Bapak Yuli Pujihardi, Direktur Sekolah Islam Al Syukro Ibu Dra Hj Buly Oskar Surjaatmadja, dan Kepala SD/SMP Islam Al Syukro Bapak Supangat Rohani MA.
   Dalam sambutannya, Ketua Panitia ‘FESTIVAL SENI DAN BUDAYA’, Ibu Wiwi Adawiyah SPdI---yang merupakan salah seorang guru di SMP Islam Al Syukro---mengatakan, acara festival yang memilih tema MERAJUT KEINDAHAN NUSANTARA MELALUI SENI ini bertujuan untuk menjadi jembatan bagi para siswa-siswi sekalian, khususnya dalam rangka mengembangkan minat dan bakatnya pada bidang kesenian maupun kebudayaan nasional. “Yang jelas, kami selaku panitia mengucapkan selamat bertanding dan kami berharap agar para peserta selalu memberikan penampilan yang terbaik, serta tetap menjunjung tinggi sportifitas yang tinggi,” ujar Ibu Wiwi yang baru-baru ini terpilih sebagai salah seorang dari empat guru/karyawan berprestasi di lingkungan Sekolah Islam Al Syukro sepanjang 2010 kemarin.
   Hal senada disampaikan Kepala SD-SMP Islam Al Syukro, Bapak Supangat Rohani MA yang dalam sambutannya mengatakan agar para peserta tidak perlu mengincar kemenangan dalam berkompetisi di festival ini.
   “Karena, lebih penting dari sebuah kemenangan, acara ini digagas sebagai salah satu bentuk lain daripada proses pembelajaran, selain knowledge dan cognitive yang disampaikan di dalam kelas sehari-hari. Misalnya, kepada anak-anak disampaikan pengenalan mengenai alat-alat musik dan teori tentang seni, maka praktiknya adalah mereka mengapresiasikan seluruh teori tersebut dalam acara festival ini,” urai Pak Supangat sembari mengatakan bahwa kalah atau menang dalam berlomba bukanlah sebuah ukuran keberhasilan.
   “Yang penting, buktikan kemampuan anak-anakku sekalian di depan para pendukung, dan selalu menjaga sportifitas,” katanya lagi.
   Sementara itu, Bapak H Asnawi yang hadir mewakili Ketua Gugus 03 Kota Tangsel mengatakan, acara festival kali ini memang sengaja dilaksanakan berkolaborasi dengan SMP Islam Al Syukro sebagai panitia sekaligus fasilitator dan tuan rumah.
   “Karena, Sekolah Islam Al Syukro ini terbilang sangat lengkap sarana dan prasarananya, sehingga akan sangat jelas mendukung kesuksesan pelaksanaan acara festival yang melibatkan banyak peserta seperti kali ini,” jelas Pak Asnawi.
  Pembukaan secara resmi ‘FESTIVAL SENI DAN BUDAYA’ ini dilakukan dengan membunyikan angklung bersama-sama antara Ibu Dra Hj Buly Oskar Surjaatmadja, Bapak Supangat Rohani MA, dan Ibu Wiwi Adawiyah SPdI dan diikuti oleh seluruh peserta Lomba Angklung. Tepuk tangan seluruh hadirin pun sontak membahana. (fdl)