Panen Sayur-Mayur di Kebun Sekolah SD Islam Al Syukro
- Details
- Berita SMP
- Hits: 3149
Selasa pagi, 9 Februari 2010. Mentari baru saja sepenggalahan. Sinarnya masih terasa hangat. Tapi, aktivitas di areal lahan Kebun Sekolah milik SD Islam Al Syukro sudah sangat ramai. Riuh-rendah suara para siswa SD Islam Al Syukro, sambil kedua-tangannya sigap bekerja. Dengan riang gembira, bersama para guru pendamping dan pembimbing, mereka asyik memetik jagung, kacang panjang, kangkung dan bayam. Benar, mereka sedang memanen hasil bumi, hasil tanam dan hasil perawatan tanaman milik para siswa sendiri di Al Syukro Farm.
Menurut Ibu Tarni SPd, Wakil Kepala SDI Al Syukro---sekaligus salah satu guru turut mendampingi para siswa memanen---, acara panen di Kebun Sekolah ini sebagai puncak dari pembelajaran para siswa, khususnya dalam mempraktikkan ilmu Sains yang mereka pelajari di dalam kelas.
”Wujudnya, mereka menanam bibit sayur-mayur. Rutinitasnya, mereka kelola sendiri Kebun Sekolah milik mereka. Disiram, diberi pupuk dan dibersihkan dari rumput-rumput liar, melalui Program Pembiasaan Berkebun atau Gardening, yang dilaksanakan satu kali dalam satu minggu. Puncaknya, mereka memanen sendiri hasil Kebun Sekolahnya. Ada jagung dengan kualitas bagus, kangkung, bayam, kacang panjang, semuanya dalam kondisi yang sangat bagus,” tutur Ibu Tarni dengan nada bangga.
Lebih lanjut dikatakan, untuk panen hasil bumi kali ini, jagung dan bayam sudah untuk yang kedua kalinya dilakukan pemanenan oleh para siswa. ”Sedangkan kacang panjang dan kangkung, merupakan panen yang ketiga kalinya. Maklum, jagung dapat dipanen setelah kurang lebih 50 hari tanam, sementara kacang panjang, bayam dan kangkung lebih singkat lagi, yaitu sekitar 20 hari tanam,” jelasnya.
Adapun pembagian tanaman dan lahan kebunnya, Ibu Tarni menjelaskan, bagi para siswa kelas IV dan V, tanaman mereka adalah jagung. Sedangkan kangkung, bayam dan kacang panjang ditanam dan dikelola oleh siswa kelas I, II dan III. ”Siswa kelas VI, sengaja tidak dilibatkan karena mereka sudah harus mempersiapkan jadwal ujian akhir nanti,” terangnya.
Panen hasil Al Syukro Farm ini sekaligus membuktikan bahwa Sekolah Islam Al Syukro memang peduli dengan lingkungan hayati, concern pada pelestarian alam, dan semua ini didukung dengan kualitas pembelajaran yang adaptif dan komprehensif serta dipadukan secara eksklusif melalui praktik berkebun di areal lahan Kebun Sekolah.
”Inilah keunggulan sekolah kami. Sekolah yang bebas polusi udara maupun suara, hijau asri dan teduh, serta lahannya yang sangat luas dapat dimanfaatkan langsung oleh siswa untuk berkebun, bercocok tanam, mempraktikkan ilmu Sains yang mereka timba dari para gurunya,” tutur Ibu Tarni senang. (fdl)