“Kepada anak-anakku sekalian, selamat mengikuti Pesantren Ramadhan Ceria, semoga kalian tetap bersemangat menjalaninya. Selalu senang dan memetik pelajaran dari apa yang akan kalian alami dan rasakan sendiri”.
Demikian disampaikan Bapat Yayat Nurhidayat SP, selaku Wakil Kepala SD Islam Al Syukro, saat membuka kegiatan PESANTREN KILAT CERIA RAMADHAN 1431 H/2010 M di SD Islam Al Syukro, Ciputat, Tangerang Selatan, pada Selasa, 31 Agustus 2010 (21 Ramadhan 1431 H).
Menurut Pak Yayat lagi, hikmah dari para siswa mengikuti kegiatan SANLAT CERIA RAMADHAN---yang berlangsung pada 31 Agustus hingga 1 September 2010---ini adalah memupuk rasa kebersamaan antar siswa, dan yang terpenting lagi adalah meningkatkan kemandirian para siswa itu sendiri. Adapun siswa peserta SANLAT CERIA RAMADHAN ini adalah mereka yang berasal dari kelas V dan kelas VI SD Islam Al Syukro saja. Lantaran, siswa SD Islam Al Syukro untuk kelas I, II, III dan IV, telah juga melaksanakan kegiatan AMALIAH RAMADHAN 1431 H/2010 M.
“Kebersamaan dan kemandirian inilah yang akan menjadi modal dasar yang sangat penting bagi para siswa dalam menjalani hari-hari mereka yang penuh semangat dan kesuksesan di masa mendatang kelak, insya Allah,” tuturnya penuh harap.
Dikatakan juga, kegiatan SANLAT CERIA RAMADHAN ini tentu saja dilaksanakan untuk memuliakan bulan suci Ramadhan sekaligus mengisinya dengan kegiatan yang positif. “Dari event ini, diharapkan siswa dapat memperoleh pengalaman belajar keislaman secara tersendiri atau secara khusus. Maklum, pembelajaran sekaligus praktik dapat langsung dilaksanakan melalui event ini, seperti shalat sunnah tarawih, tahajud, witir, tadarus Al Qur’an, dzikir bersama, muhasabah dan lainnya,” kata Pak Yayat yang juga menjelaskan bahwa event seperti hanya dilaksanakan dua tahun sekali saja.
Karena itu, lanjut Pak Yayat, keikutsertaan para siswa dalam SANLAT CERIA RAMADHAN hendaknya dapat selalu mengikuti tata tertib yang telah disampaikan, baik secara individu maupun per kelompok atau kafilah. “Para siswa dibagi menjadi 12 kafilah dengan memiliki 12 mentor dan dua orang guru sebagai pengawas umum. Disinilah nantinya para siswa dan para kafilah akan diber penilaian berdasarkan kecakapan, ketertiban dan lain sebagainya, tidak saja saat pemberian materi tengah berlangsung, tapi juga dinilai saat berada di kamar (lokal menginap), di kamar mandi, di ruang makan, di halaman dan pada setiap kegiatan,” urainya seraya menegaskan akan diumumkan kafilah terbaik di penghujung acara.
Adapun ke-12 kafilah tersebut adalah kafilah KHODIJAH (dengan mentor Ibu Linah Sahayati), AISYAH (Ibu Dewi M), AMINAH (Ibu Hikmah), RUQOYYAH (Ibu Yayu), FATIMAH (Ibu Mawar), UMI KULTSUM (Ibu Leni), IBNU TAIMIYAH (Bapak Lazuardi), IBNU BATUTAH (Bapak Ari P), IBNU KHOLDUN (Bapak Henrizal), IBNU FARABI (Bapak I’ie Sumirat), IBNU RUSYD (Bapak Mastari), dan IBNU SINA (dengan mentor Bapak Partono). Adapun dua orang pengawas umum adalah, Ibu Tarni SPd untuk semua kafilah putri, dan Bapak Yayat Nurhidayat SP untuk seluruh kafilah putra. (fdl)