Drama DUKA PALESTINA dalam FESTIVAL BUDAYA AL SYUKRO 2010 (1)
- Details
- Berita SD
- Hits: 5496
Satu dari tiga pertunjukan drama yang dipentaskan oleh siswa-siswi SD Islam Al Syukro pada acara FESTIVAL BUDAYA AL SYUKRO 2010, Sabtu (12 Juni 2010) adalah drama berjudul DUKA PALESTINA.
Drama yang dikoordinatori oleh Ibu Fatrikhah, selaku Guru Bahasa Indonesia ini terbilang apik dan berhasil memberi pemahaman kepada para orangtua siswa dan penonton sekalian, betapa kejamnya perilaku bangsa Israel laknatullah terhadap sebuah keluarga kecil di Kota Gaza, Palestina.
Menurut Ibu Ifat (panggilan akrab Ibu Fatrikhah), drama ini menggambarkan duka dan derita dua orang anak kecil yang tak berdosa, yaitu RASYID dan SALMA, akibat kebiadaban tentara Israel dalam konflik berdarah di tanah Palestina.
“Dikisahkan, bahwa ada sebuah keluarga yang hidup bahagia meskipun dalam kesederhanaan. Suatu ketika, ayah mereka, ABU HANIF, mendapat kabar bahwa untuk segera turut berjuang ke Kota Gaza karena Palestina dalam keadaan gawat darurat. ABU HANIF adalah salah satu pimpinan tentara HAMAS atau Harakat al-Muqawwamatul Islamiyyah (Gerakan Pertahanan Islam),” tutur Ibu Ifat.
Dalam perjuangannya melawan Israel, katanya lagi, ABU HANIF mati syahid. “Begitu juga akhirnya dengan ibu RASYID dan SALMA yaitu UMMU KHUMAIRA yang tewas mengenaskan ditembak mati oleh tentara-tentara Israel,” jelasnya.
Ketika tentara-tentara zionis Israel mendatangi rumah RASYID dan SALMA guna mencari dua pejuang HAMAS yang berhasil lolos dari pertempuran, urai Ibu Ifat, UMMU KHUMAIRA berusaha keras menghalang-halangi tetara Israel yang mencoba masuk ke rumahnya mencari pejuang HAMAS. Sampai akhirnya UMMU KHUMAIRA diberondong peluru dari senjata-senjata militer otomatis oleh tentara Israel. “RASYID dan SALMA pun menjadi anak yatim piatu. Sementara rakyat sipil Palestina lainnya, juga merasakan derita berkepanjangan akibat ulah penjajah Israel yang ingin mencaplok tanah air Palestina dan mendirikan negara Israel Raya,” jelasnya.
Ibu Ifat menerangkan, ada sekitar 40 siswa yang terlibat dalam pementasan drama ini. “Saya juga menyisipkan kata-kata berbahasa Arab. Seperti misalnya, kalimat kasar dari tentara Israel yang mengatakan mutuu (matilah kamu), atau juga teriakan-teriakan histeris dari rakyat sipil Palestina yang berkata Saidni,Saidni (tolonglah aku, tolonglah aku),” ujarnya.
Pada saat pembukaan dan perkenalan para pemeran dalam drama ini, para siswa SD Islam Al Syukro tampak mengangkat tinggi-tinggi bendera Palestina. Bahkan ada juga yang membawa spanduk bertuliskan SAVE OUR PALESTINE. (fdl)