FESTIVAL BUDAYA AL SYUKRO 2010 turut budayakan BATIK (2)
- Details
- Berita SD
- Hits: 4180
Pada Sabtu, 12 Juni 2010 ini, busana batik bakal menghiasi dan menyemarakkan suasana di Sekolah Islam Al Syukro. Hal ini terkait dengan pelaksanaan Acara FESTIVAL BUDAYA AL SYUKRO 2010, yang digagas dan dilaksanakan oleh Persatuan Orangtua Siswa (POS) SD Islam Al Syukro.
Menurut Koordinator Sie Pendidikan POS SD Islam Al Syukro, Ibu Ina Nurmalina, diantara sejumlah acara yang digelar pada acara tersebut adalah PARADE KOSTUM BATIK dan MEMBATIK.
“Tak hanya dalam acaranya, bahkan hiasan seperti umbul-umbul atau ‘penjor’ yang telah kami siapkan pun akan bernuansakan batik, lengkap dengan kipas-kipas yang kami buat juga dari kain batik. Selain itu, busana yang wajib dikenakan oleh para peserta pada acara ini pun telah kami tentukan, yakni dengan dress code, batik,” ujarnya.
Pokoknya, kata Ibu Ina lagi, semua performance di acara tahunan POS SD Islam Al Syukro---yang telah menginjak tahun keempat ini---akan serba batik.
“Kecuali, penampilan back drop panggung yang sengaja tidak akan kami tonjolkan batiknya, karena memang akan menjadi tempat bagi sejumlah pergelaran, seperti teater dan drama oleh para siswa. Meski demikian, ada juga acara Parade Kostum Batik oleh para siswa, dan akan kami cari serta tentukan pemenangnya,” ujarnya.
Sebagai panitia yang menangani teknis acara FESTIVAL BUDAYA AL SYUKRO 2010, kata Ibu Ina, dirinya pun sudah meminta kepada setiap guru wali kelas untuk memandu dan membimbing para siswanya di kelas, guna membuat atau merancang busana batik yang menarik, indah dan menjadi semacam mahakarya para siswa dalam satu kelas. “Rancangan busana batik hasil karya anak-anak inilah yang nantinya bakal di-parade kostum-kan. Jadi, ada PARADE KOSTUM BATIK per kelas, yang kemudian nantinya akan kami cari mana desain batik yang terbaik dan tentunya akan berhak menerima hadiah sebagai pemenang,” tuturnya seraya berharap agar para siswa juga dapat mempelajari bahwa kain batik tidak hanya dapat dijadikan busana saja. “Dengan kain batik, para siswa juga harus tahu, bahwa itu bisa dimanfaatkan untuk membuat tempat tissue, kipas, tempat pensil, kotak surat, bahkan sandal untuk di dalam rumah, guling, seprei dan lainnya”.
Selain itu, kata Ibu Ina, POS SD Islam Al Syukro juga telah mengundang kehadiran tim pembatik dari Thamrin City, Jakarta, yang memang rajin dan kerap memperkenalkan proses pembuatan batik di pusat-pusat perbelanjaan modern. “Kehadiran tim pembuat batik ini akan memperkenalkan atau mendemonstrasikan proses dan pentahapan pembatikan kepada para siswa. Selain itu, dengan arahan dari tim pembatik itu juga, para siswa dapat melakukan praktik membuat desain batiknya sendiri,” ujarnya.
Kenapa kita memilih untuk mengedepankan nuansa batik dalam FESTIVAL BUDAYA AL SYUKRO 2010 ini, kata Ibu Ina, dikarenakan semangat untuk melestarikan salah satu ikon asli budaya bangsa Indonesia yang hampir diakui oleh negara lain.
“Meskipun alhamdulillah, UNESCO dibawah PBB akhirnya secara resmi dan mendunia menyatakan bahwa batik adalah berasal dan memang milik kebudayaan bangsa Indonesia. UNESCO mengakui hal ini pada bulan Oktober 2009 kemarin. Inilah antara lain yang menegaskan semangat kita dari POS SD Islam Al Syukro untuk melestarikan batik, dan memperkenalkan batik kepada para siswa sejak dini,” tutur ibunda dari Muhammad Emirianza, siswa kelas V-C SD Islam Al Syukro ini. (fdl)