12 Juni 2010, POS SDI AL SYUKRO gelar FESTIVAL BUDAYA AL SYUKRO 2010 (1)
- Details
- Berita SD
- Hits: 3845
Persatuan Orangtua Siswa (POS) SD Islam Al Syukro bakal menggelar acara tutup tahun. Namanya, FESTIVAL BUDAYA AL SYUKRO 2010, bertempat di halaman sekolah (outdoor) dan berlangsung pada Sabtu, 12 Juni 2010, mulai pukul 08.00 pagi hingga selesai.
Menurut Ibu Ina Nurmalina selaku Koordinator Sie Pendidikan POS SDI Al Syukro, Acara FESTIVAL BUDAYA ini memiliki tagline“It’s a Chance 2 Change”. Kurang lebih, artinya adalah “sekaranglah saatnya bagi siswa- siswi SD Islam Al Syukro untuk melakukan perubahan (ke arah yang lebih baik)”.
“Dengan tagline ini, kami menginginkan siswa-siswi SD Islam Al Syukro ke depannya dapat lebih berani tampil dengan berbagai prestasi, kelebihan dan kemampuannya masing-masing, dapat lebih kreatif, dan juga semakin terasah bakat dan kemampuannya pada bidang-bidang tertentu yang disukainya,” ujarnya.
Acara FESTIVAL BUDAYA AL SYUKRO 2010 ini, kata Ibu Ina, sudah merupakan pelaksanaan yang keempat kalinya. “Kami melaksanakannya setiap tahun pelajaran satu kali, yakni pada tiap-tiap akhir tahun pelajaran. Kalau sebelumnya kita selalu mengadakannya pada saat pengambilan buku rapor, maka untuk kali ini, kita laksanakan, seusai para siswa SD Islam Al Syukro melaksanakan Ujian Akhir Sekolah (UAS)---yang dilaksanakan sejak tanggal 3-11 Juni 2010---dan sebelum masa pengambilan buku rapor,” tuturnya seraya menyampaikan bahwa setiap tahunnya, Acara FESTIVAL BUDAYA selalu bergonta-ganti tema, seperti misalnya yang berwawasan Internasional, Nasional, dan juga Lingkungan Hidup.
Ditambahkan Ibu Ina, Acara FESTIVAL BUDAYA ini adalah merupakan puncak acara dari seluruh kegiatan POS SDI Al Syukro sepanjang tahun pelajaran 2009-2010. “Seperti kita tahu, kami sudah menyelenggarakan Acara Apresiasi Sastra dan Students Performance Art---yang diantaranya turut melibatkan aktor kawakan nasional yakni Bapak Didi Petet, field trip ke sejumlah lokasi, seperti ke Pusat Kebudayaan India, ke Komunitas Masyarakat Betawi di Setu Babakan, dan belajar langsung tentang dunia teater bersama Bapak Nano Riantiarno dan Ibu Ratna Riantiarno dari kelompok Teater Koma di Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Nah, dari keseluruhan acara tersebut, kami gabungkan seluruh ide-idenya untuk kemudian kami gulirkan menjadi FESTIVAL BUDAYA AL SYUKRO 2010 ini,” terang Ibu Ina. Dalam pelaksanaan FESTIVAL BUDAYA AL SYUKRO 2010 ini, sejumlah acara telah digagas dan dipersiapkan secara matang. Sebut saja misalnya, pergelaran TEATER dan DRAMA, PARADE KOSTUM BATIK, MEMBATIK, ART ROOM, BAZAAR dan lain-lain.
“Untuk sub acara TEATER dan DRAMA, akan ada tiga pementasan. Yakni, drama dengan tema bernafaskan perjuangan Islam (yang melibatkan sekitar 30 siswa dengan dikoordinir oleh Ibu Iffat, guru Bahasa Indonesia), lalu drama hikayat Malin Kundang--- yang akan dipentaskan dalam Bahasa Inggris---(dengan melibatkan 15 siswa dengan pelatih Ibu Dewi Kurnia, mantan Ketua POS), dan teater yang berjudul ‘Tompel Sang Raja’ (yang mengikutsertakan sekitar 40 siswa dengan dilatih oleh Ibu Kris, aktifis POS),” urai Ibu Ina yang juga ibunda dari Muhammad Emirianza, siswa kelas V-C SD Islam Al Syukro.
Sedangkan untuk kegiatan MEMBATIK, menurut Ibu Ina, bakal dipandu oleh tim pembatik dari Thamrin City, Jakarta. “Selain mempertontonkan bagaimana sebenarnya proses membatik, mereka juga akan mempersiapkan kain polos ukuran 30 cm x 30 cm, bagi siapa saja yang berminat untuk belajar membatik. Tentunya, ada cost tersendiri bagi yang berminat untuk praktik membatik, yakni Rp 20.000,- per orang,” katanya sembari menegaskan bahwa dress code pada Acara FESTIVAL BUDAYA AL SYUKRO 2010 ini adalah mengenakan busana batik. (fdl)