Kelas VI SDI Al Syukro kunjungi Museum Fatahillah di Jakarta (2)
- Details
- Berita SD
- Hits: 3796
Setelah puas mengelilingi Gedung STOVIA di Jakarta Pusat, pada Rabu (17 Maret 2010), para siswa kelas VI bersama pengurus POS SD Islam Al Syukro melanjutkan field trip ke Museum Fatahillah.
Museum ini dikenal juga sebagai Museum Sejarah Jakarta atau Museum Batavia. Berlokasi di Jalan Taman Fatahillah No. 2, Jakarta Barat dengan luas lebih dari 1.300 meter persegi, gedung ini dulu adalah Stadhuis atau Balai Kota, yang dibangun pada tahun 1707-1710 atas perintah Gubernur Jenderal Johan Van Hoorn.
Bangunan balaikota itu serupa dengan Istana Dam di Amsterdam, terdiri atas bangunan utama dengan dua sayap di bagian timur dan barat serta bangunan sanding yang digunakan sebagai kantor, ruang pengadilan, dan ruang-ruang bawah tanah yang dipakai sebagai penjara.
Pada tanggal 30 Maret 1974, gedung ini kemudian diresmikan sebagai Museum Fatahillah. Arsitektur bangunannya bergaya abad ke-17 bergaya Barok klasik dengan tiga lantai dengan cat kuning tanah, kusen pintu dan jendela dari kayu jati berwarna hijau tua.
Bagian atap utama memiliki penunjuk arah mata angin. Museum ini memiliki luas lebih dari 1.300 meter persegi. Pekarangan dengan susunan conblock, dan sebuah kolam dihiasi beberapa pohon tua.
Obyek-obyek yang dapat ditemui di museum ini antara lain perjalanan sejarah Jakarta, replika peninggalan masa Tarumanegara dan Pajajaran, hasil penggalian arkeologi di Jakarta, mebel antik mulai dari abad ke-17 sampai 19, yang merupakan perpaduan dari gaya Eropa, Republik Rakyat Cina, dan Indonesia. Juga ada keramik, gerabah, dan batu prasasti.
Koleksi-koleksi ini terdapat di berbagai ruang, seperti Ruang Prasejarah Jakarta, Ruang Tarumanegara, Ruang Jayakarta, Ruang Fatahillah, Ruang Sultan Agung, dan Ruang MH Thamrin.
Terdapat juga berbagai koleksi tentang kebudayaan Betawi, numismatik, dan becak. Bahkan kini juga diletakkan patung Dewa Hermes (menurut mitologi Yunani, merupakan dewa keberuntungan dan perlindungan bagi kaum pedagang) yang tadinya terletak di perempatan Harmoni dan meriam Si Jagur yang dianggap mempunyai kekuatan magis. Selain itu, di Museum Fatahillah juga terdapat bekas penjara bawah tanah yang dulu sempat digunakan pada zaman penjajahan Belanda.
”Kunjungan ke Museum Fatahillah ini adalah mengikuti saran dan permintaan dari para orangtua siswa. Tadinya, kami mengagendakan untuk pergi mengunjungi Gedung Joang ’45 atau Museum Joang ’45 di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, serta ke Museum Nasoetion,” tutur Ibu Puspa Dewi, Sekretaris I POS SD Islam Al Syukro. (fdl)