Tepuk tangan siswa kelas VI SD Islam Al Syukro untuk Film "MERAH PUTIH"
- Details
- Berita SD
- Hits: 3054
Riuh rendah suara para siswa kelas VI SD Islam Al Syukro di ruang serba guna, pada Jum’at pagi (12 Maret 2010). Mereka usai menuntaskan Ujian Tengah Semester (UTS) sehari sebelumnya. Dan kini, saatnya mengendurkan urat dan ketegangan, dengan nonton bareng Film Layar Lebar berjudul ”MERAH PUTIH”.
Menurut Ketua Persatuan Orangtua Siswa (POS) SD Islam Al Syukro, Ibu Diah Perdana Kartikasari, pemutaran film ini bertujuan menumbuh-kembangkan semangat kebangsaan dan nasionalisme di kalangan anak-anak. ”Film ini bercerita tentang perjuangan mempertahankan Kemerdekaan Republik Indonesia. Dan nantinya, akan dilanjutkan dengan field trip para siswa kelas VI SD Islam Al Syukro ke tempat-tempat bersejarah, seperti Gedung STOVIA dan Gedung Joang ’45 di Jakarta. Kegiatan field trip ini insya Allah dilaksanakan pada Rabu, 17 Maret 2010,” jelasnya seraya menambahkan bahwa pemutaran film ini adalah merupakan bahagian dari program kerja POS SD Islam Al Syukro.
Sedangkan Ibu Kris, juga dari POS SD menegaskan, saat kunjungan ke Gedung STOVIA, akan dilaksanakan session foto bersama para siswa, untuk dimuat dalam Album Kenangan Sekolah.
Sementara itu, pada saat film berlangsung, riuh rendah suara para siswa saat menyaksikan adegan tembak-menembak ditingkahi suara ledakan bom antara pasukan pejuang Republik Indonesia melawan agresor penjajah Belanda. Bila ada prajurit penjajah yang mati tertembak oleh pejuang Indonesia, maka para siswa akan bertepuk-tangan, memberi semangat dan antusias. Nampak sekali betapa para siswa sangat enjoy saat menyaksikan film ini. Sejumlah guru juga kelihatan serius menyaksikan film ini.
Tentang Film ”MERAH PUTIH”
Film ”MERAH PUTIH” adalah film bioskop tentang perjuangan Indonesia,dalam upaya menyambut Hari Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 2009. Sungguh film ini memiliki nuansa yang berbeda dengan yang film lain dan yang terpenting menunjukkan semangat perjuangan Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan.
Film ini dimulai dengan perjuangan indonesia untuk kemerdekaan di tahun 1947. Saat itu aksi Agresi Militer Belanda diluncurkan dengan menyerang para pejuang Indonesia di propinsi Jawa Tengah. Agresi itu dipimpin oleh Van Mook yang berkebangsaan Belanda menyerang membabi buta disegala penjuru.
Sungguh ironik, kelompok pejuang Indonesia masih terlibat konflik pribadi. Dan momentum ini dimanfaatkan oleh Belanda sebagai misi pemecahan kekuatan para pejuang Indonesia.
Karena terdesak oleh gempuran yang bertubi–tubi, akhirnya para pejuang kemerdekaan bersatu untuk melawan dan berjuang hingga titik darah penghabisan. Teknik lama dengan bergerilya kembali digalakkan. Mereka berikrar untuk menunjukkan sebagai anakBangsa Indonesia yang sesungguhnya dengan melepaskan rasa egoisme mengenai perbedaan.
Seperti diketahui, Negara Indonesia terdiri berbagai kelas sosial, perbedaan suku, daerah, agama dan karakteristik. Akhirnya, mereka bersatu karena perbedaan itu dan akhirnya menghasilkan sesuatu apa yang menjadi harapan, yakni mempertahankan Kemerdekaan Indonesia.
Film ini dibintangi oleh Lukman Sardi, Donny Alamsyah, Darius Sinathrya, Zumi Zola, Teuku Rifnu Wikana, Rahayu Saraswati, dan di sutradarai oleh Yadi Sugandi. Sedangkan skenario ditulis oleh Conor Allyn dan Rob Allyn. (fdl)