SD Islam Al Syukro menimbal ilmu dari TEATER KOMA di TIM Jakarta (3)
- Details
- Berita SD
- Hits: 2954
Siapa tak kenal TEATER KOMA? Punggawa kelompok teater ini adalah Bapak Nano Riantiarno dan istrinya, Ibu Ratna Riantiarno, yang hingga 21 Februari 2010 nanti, masih terus sibuk mempergelarkan lakon teater masyarakat Tionghoa pada tahun 1910-an, berjudul Sie Jin Kwie (seorang pahlawan muda Tiongkok). Pementasannya dapat disaksikan di Graha Bhakti Budaya (GBB), Taman Ismail Marzuki (TIM), Jalan Cikini Raya No. 73 Jakarta Pusat.
Alur cerita Sie Jin Kwie dimulai dari panggung wayang kulit berpindah menjadi Taviip yang lucu dan menggemaskan lalu berubah menjadi lakon khas Teater Koma.
Diceritakan Sie Jin Kwie, yang karena ketidaktahuannya, memakai baju kesayangan seorang saudagar kaya yang dikira selingkuh dengan seorang puteri namun karena keberuntungan dan cinta suci ia dipertemukan dan menikah.
Cerita pun berlanjut dengan bantuan dalang yang bercerita tentang mimpi LISIBIN, Kaisar Taizong dari Dinasti Tang.
Dalam mimpi, Sie Jie Kwie menolongnya dari bahaya maut, Lisibin penasaran dan ingin bertemu sang pahlawan muda itu dalam mimpi. ”Inilah drama perbauran antara opera Cina dan Jawa,” sitir Pak Nano Riantiarno.
Nah, di saat sibuk mempersiapkan pementasan Sie Jin Kwie inilah, para siswa kelas V SD Islam Al Syukro, dengan dibimbing para guru dan partisipasi aktif Persatuan Orangtua Siswa (POS) SD Islam Al Syukro, berhasil mengadakan pertemuan dengan dua pimpinan Teater Koma yang kondang itu. Inilah sebuah bentuk field trip yang oleh POS SD Islam Al Syukro memang dilandaskan pada acuan Seni dan Sastra. ”Sungguh surprise, kami bisa memperoleh nilai lebih (added value) dari program field trip yang sengaja kami tujukan untuk bertemu dengan Teater Koma di TIM ini,” kata Ibu Diah Perdana Kartikasari, Ketua POS SD Islam Al Syukro.
Para siswa, kata Ibu Ika---sapaan akrab Diah Perdana Kartikasari---, sempat pula menerima presentasi praktis mengenai saat-saat sebelum pergelaran teatrikal dipentaskan. ”Mulai dari persiapan property panggung, pengecekan sound system, latihan olah vocal, lagak dan dialog serta lain sebagainya. Nampak sekali, para siswa begitu penasaran dengan macam-macam property yang akan dipakai dalam pementasan teater Sie Jin Kwie. Bahkan, mereka diberi suguhan cuplikan dari adegan teater tersebut, dan ini yang membuat para siswa senang dan bertepuk-tangan spontan memberi apresiasi atas cuplikan adegan teatrikal oleh si tokoh pemeran utama lakonnya,” urai Ibu Ika dengan mimik sumringah.
Tak hanya itu, para siswa juga berkesempatan untuk menimba ilmu mengenai teater langsung dari Pak Nano Riantiarno dan Ibu Ratna Riantiarno. ”Keduanya berpesan kepada para siswa bahwa mempelajari teater, tidak hanya menjadikan kita dapat muncul di depan publik, di atas panggung saja.
Tak hanya itu, para siswa juga berkesempatan untuk menimba ilmu mengenai teater langsung dari Pak Nano Riantiarno dan Ibu Ratna Riantiarno. ”Keduanya berpesan kepada para siswa bahwa mempelajari teater, tidak hanya menjadikan kita dapat muncul di depan publik, di atas panggung saja.
Tapi juga, dapat meningkatkan disiplin diri, kepercayaan diri, semangat hidup dan ketegaran diri untuk menghadapi segala sesuatu hal yang menghadang dalam kehidupan ini,” jelas Ibu Ika.
Selain itu, para siswa juga dapat menyaksikan secara langsung latihan pementasan bahagian dari teater Sie Jin Kwie, yang mengedepankan gelar wayang kulit berupa wayang Taviip. ”Ini seperti wayang kulit, tapi penokohannya mirip kartun dan tampil full color di setting layar panggung, lengkap dengan dukungan dialog dan sound system yang keren,” terangnya.
Alhasil, field trip kelas V SD Islam Al Syukro diharapkan berhasil membuka cakrawala pikir para siswa untuk memacu mereka berprestasi. Mudah-mudahan, ada diantara para siswa yang sangat terobsesi untuk menjadi aktor maupun sutradara dalam pentas-pentas teater di masa mendatang. (fdl)