Pertemuan hangat---dalam rangka kunjungan kerja dan silaturahim---antara pimpinan DOMPET DHUAFA REPUBLIKA (DDR) dan pimpinan Yayasan Wakaf Daar Asykaril ‘Ibaad (YAWADAI), pada Senin (27 Juli 2010) di Sekolah Islam Al Syukro, Ciputat – Tangerang Selatan, memunculkan kesepahaman orientasi untuk saling mempererat kerjasama, khususnya dalam bidang pendidikan. Pasca pertemuan ini, kedua belah pihak bersepakat untuk mulai menjajaki aneka rencana kegiatan bersama, serta saling mempertemukan kelebihan dan kekurangan masing-masing, dengan tekad dan satu tujuan yakni mengembangkan dan memajukan (potensi) umat Islam di masa mendatang.
   Berikut petikan wawancara reporter www.alsyukro-yadai.com
dengan Presiden Direktur DOMPET DHUAFA REPUBLIKA, Bapak Ismail A. Said, yang sempat melontarkan pernyataan bahwa kerjasama pendidikan dengan Sekolah Islam Al Syukro adalah amat sangat cocok:

oooooOooooo


Kesimpulan Bapak setelah meninjau langsung Sekolah Islam Al Syukro?
   Kami sangat terkesan sekali (setelah melakukan peninjauan langsung di Sekolah Islam Al Syukro), bahwa ternyata sekolah ini dikelola secara profesional. Apalagi dengan metode moving class dan jumlah murid didalam kelas yang sedikit, saya pikir ini sangat efektif sekali proses dan kualitas hasil pembelajarannya. Insya Allah, ke depan, sekolah ini bisa semakin maju sehingga dapat bermanfaat bagi perkembangan pendidikan bagi umat Islam.

Artinya, semakin terbuka peluang kerjasama antara DDR dan Sekolah Islam Al Syukro?
   Dalam kunjungan kerja dan silaturahim ini, Dompet Dhuafa Republika (DDR) sedang melakukan penjajakan kerjasama dengan YAWADAI dan Sekolah Islam Al Syukro. Nantinya, berawal dari pertemuan hari ini (Senin, 26/7), insya Allah akan tercipta suatu kerjasama yang erat dan harmonis.
   Bisa saja, inisiatif itu datang dari YAWADAI dan Sekolah Islam Al Syukro dengan berbagai gagasan dan rancangan bentuk kerjasamanya, atau justru inisiatif itu datang dari DDR. Artinya, kita sama-sama merancang, kira-kira apa bentuk kerjasama yang bisa kita lakukan dalam waktu singkat ini, sehingga sekolah ini pun akan menjadi semakin baik lagi.

Mengelola bidang pendidikan, tentunya juga bukan hal baru bagi DDR?
   DDR kini masih tercatat sebagai Lembaga Amil Zakat terbesar di Indonesia, termasuk sangat concern di dalam bidang pendidikan. Kami pun memiliki dan mengelola sekolah Boarding School yang namanya adalah Lembaga Pengembangan Insani Dompet Dhuafa (LPI-DD). LPI-DD ini adalah salah satu jejaring DDR yang memiliki tiga program utama yaitu Makmal Pendidikan (Program Pelatihan dan Pendampingan Sekolah), SMART Ekselensia Indonesia (Sekolah Menengah Berasrama Bebas Biaya), dan Beastudi Etos (Beasiswa dan Pembinaan Untuk Mahasiswa).

Bagaimana kinerja sekolah yang dikelola DDR ini?
   Sekolah SMART Ekselensia Indonesia ini berakselerasi pada jenjang SMP dan SMU, serta waktu studinya hanya dilaksanakan dalam lima tahun. Alhamdulillah, kami sudah dua kali mengadakan wisuda yaitu pada 2009 (26 siswa) dan 2010 (30 siswa). Semua lulusan sekolah ini, alhamdulillah berhasil diterima di Perguruan Tinggi Negeri terkemuka, termasuk beasiswa ke Perguruan Tinggi di luar negeri. Artinya, mengelola bidang pendidikan adalah bukan hal baru lagi bagi DDR, sehingga upaya kerjasama dengan Sekolah Islam Al Syukro, kami anggap sebagai sangat cocok.

Sekali lagi, soal rencana kerjasama yang lebih erat antara DDR dan Sekolah Islam Al Syukro?
   Sekolah Islam Al Syukro ini saya lihat sendiri secara langsung sudah dikelola secara profesional. Tapi, dibalik kelebihan sekolah ini, kita akan pertemukan bersama, apa kelebihan lain yang dimiliki oleh YAWADAI dan Sekolah Islam Al Syukro, begitu pula dengan kelebihan yang dimiliki oleh DDR. Nah, kelebihan yang dimiliki masing-masing ini insya Allah akan kembali kita pertemukan bersama, dengan satu tujuan yaitu membangun dunia pendidikan yang lebih bermanfaat lagi bagi perkembangan umat Islam. Amin. (HR Fadli)