Di negara manapun, pendidikan tidak dipungkiri merupakan aset nasional yang cukup berharga dan menjadi tolok ukur kemajuan sebuah bangsa. Tak salah kalau standar bangsa yang maju dan makmur bisa dilihat dari seberapa besar perhatian negara pada masalah pendidikan. Sebab, pendidikan pada dasranya adalah “ruang piblik” yang di-seting untuk kemajuan sebuah bangsa.
   Sejarah telah mencatat, peran pendidikan telah mengubah dunia dan peradaban. Pendidikan itu bisa mengubah individu. Pada tataran ini, negara sebenarnya berkewajiban untuk mencerdaskan segenap warganya dari belitan kebodohan.
   Dompet Dhu’afa sebagai Lembaga Amil Zakat yang ikut ambil bagian dalam perjuangan mencerdaskan bangsa telah mendirikan Lembaga Pengembangan Insani (LPI) pada 2004. LPI memiliki tiga program utama yaitu Makmal Pendidikan, yaitu program pelatihan dan pendampingan sekolah : SMART Ekselensia Indonesia, yaitu sekolah menengah (SMP-SMA) berasrama, bebas biaya dan akseleratif untuk siswa-siswa dhu’afa yang berprestasi ; dan Beastudi Etos, beasiswa yang dilengkapi kurikulum pembinaan untuk mahasiswa. Tealah banyak prestasi yang diukir dan telah banyak lulusan LPI yang terbukti tak kalah dengan lulusan sekolah-sekolah unggulan lainnya di Indonesia.
   Seiring berjalannya waktu, Dompet Dhu’afa terus menerima amanah besar dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Beberapa lembaga dan perusahaan mempercayakan dan mewakafkan sekolah mereka untuk dikelola oleh Dompet Dhu’afa. Diantaranya dalah Yayasan Wakaf Daar Asykaril ‘Ibaad (YAWADA’I) yang memercayakan kepada Dompet Dhu’afa untuk meneruskan pelaksanaan pengembangan Perguruan Islam Al Syukro Universal (PIASYU) yang berlokasi di Ciputat, Tangerang Selatan, Banten. Selain itu ada pula PT. Holcim Indonesia, yang mewakafkan kepada Dompet Dhu’afa Sekolah Semen Cibinong yang berlokasi di Kelapanunggal, Bogor.
   Sekolah Semen Cibinong didirikan oleh Holcim Indonesia di atas lahan seluas 1,8 hektar pada tahun 1971, untuk menyokong pendidikan anak-anak karyawan di sekitar pabrik yang berlokasi di Kecamatan Kelapanunggal, Bogor. Saat ini sekolah ini menampung 897 siswa mulai mulai usia TK hingga SMP yang berasal dari anak-anak karyawan maupun masyarakat umum. Penyerahan wakaf sekolah ini dilakukan di Kelapanunggal, Bogor, Selasa (23/8) lalu.
  Sementara Yayasan Wakaf Daar Asykaril ‘Ibaad (YAWADA’I) yang didirikan pada tahun 2000 mengoperasikan Perguruan Islam Al Syukro Universal di Ciputat. Yang terdiri dari Kelompok Bermain (KB), Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Setelah sepuluh tahun didirikan, Perguruan Islam Al Syukro Universal telah banyak mencapai hasil dan kemajuan. Tingkat prosentase kelulusan siswa mencapai 100 persen, berbagai prestasi kejuaraan antar sekolah telah diraih siswa dan akreditasi dari pemerintah mencapai peringkat nilai “A” untuk SMP dan SD bahkan TK Al Syukro telah mencapai tingkat percontohan di wilayahnya. Kampus Perguruan yang berdiri di lahan seluas 2,75 Ha, ini merencanakan akan dilanjutkan pengembangannya sampai ke tingkat SMU dan Perguruan Tinggi.
   Yayasan Wakaf Daar Asykaril ‘Ibaad (YAWADAI) menilai Dompet Dhu’afa tepat untuk meneruskan pelaksanaan pengembangan Perguruan Islam Al Syukro Universal sesuai dengan Visi dan Misinya. Pada 2 November 2010, tercapailah kesepakatan-kesepakatan sebagai Ikrar Wakaf di mana YAWADA’I dan para Wakif tanah menunjuk Dompet Dhu’afa menjadi Nadzir dan Pengembang selanjutnya dari Perfuruan Islam Al Syukro Universal.
   Alhamdulillah, Kamis, 15 September 2011 kemarin Perguruan Islam Al Syukro Universal diluncurkan secara resmi oleh Ketua Dewan Pembina Dompet Dhu’afa, Bapak Parni Hadi. Semoga kami di Dompet Dhu’afa dapat mengelola amanah ini dengan sebaik-baiknya dan memberikan manfaat yang besar untuk bangsa dan negara tercinta.

disadur dan dipublikasikan kembali dari  Koran Republika, terbitan : Jum’at (16/9) 2011.)
(::asah::/Republika, Jum’at 16/9-2011)