Kelompok mata pelajaran estetika yang mencakup Mata Pelajaran Seni Budaya dan mata pelajaran Bahasa Indonesia (aspek sastra khususnya teater) memiliki karakteristik pembelajaran yang khas dalam mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar. Pendidikan Seni Budaya dan Keterampilan diberikan di sekolah karena keunikan, kebermaknaan, dan manfaat terhadap kebutuhan perkembangan peserta didik, yang terletak pada pemberian pengalaman estetik dalam bentuk kegiatan berekspresi atau berkreasi dan berapresiasi melalui pendekatan : “ belajar dengan seni”, “belajar melalui seni”, dan “ belajar tentang seni.” Peran ini tidak dapat diberikan oleh mata pelajaran lain.
Pendidikan Seni Budaya memiliki sifat multilingual, multidimensional, dan multikultural. Pendidikan Seni Budaya dan keterampilan memiliki peran dalam pembentukan pribadi peserta didik yang harmonis dengan memperhatikan kebutuhan perkembangan anak dalam mencapai multikecerdasan yang terdiri atas kecerdasan intrapersonal, interpersonal, visual spasial, musikal, linguistik, logik matematik, naturalis, serta kecerdasan adversitas, kecerdasan kreativitas, kecerdasan spiritual dan moral, dan kecerdasan emosional.
Bidang seni rupa, musik, tari, dan teater memiliki kekhasan tersendiri sesuai dengan kaidah keilmuan masing-masing. Dalam pendidikan Seni Budaya, aktivitas berkesenian harus menampung kekhasan tersebut yang tertuang dalam pemberian pengalaman mengembangkan konsepsi, apresiasi, dan kreasi. Semua ini diperoleh melalui upaya eksplorasi elemen, prinsip, proses, dan teknik berkarya dalam konteks budaya masyarakat yang beragam.
Peserta didik adalah manusia dengan segala fitrahnya. Mereka mempunyai perasaan dan pikiran serta keinginan atau aspirasi. Mereka mempunyai kebutuhan dasar yang perlu dipenuhi (pangan, sandang, dan papan), kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan untuk mendapatkan pengakuan, dan kebutuhan untuk mengaktualisasi dirinya (menjadi dirinya sendiri sesuai dengan potensinya) dalam proses menjadi manusia yang holistik.
Seni teater, mencakup keterampilan olah tubuh, olah pikir, dan olah suara yang pementasannya memadukan unsur seni musik, seni tari, dan seni peran.
Seni Teater merupakan ibu dari semua kesenian, karena dalam seni teater tercakup hampir semua unsur seni. Oleh karena itu pendidikan seni teater perlu diupayakan semenjak dini, agar minat, bakat, dan potensi peserta didik di bidang seni peran dapat digali dan ditumbuhkembangkan.
Perkembangan dunia global pada saat ini sangat mendukung perkembangan budaya dan seni, termasuk seni teater. Indonesia sebagai bangsa yang kaya akan budaya, memiliki tradisi teater yang cukup mengakar, kokoh, dan terpelihara hingga kini. Berpadu dengan pengaruh tradisi teater modern yang berasal dari barat, maka perkembangan seni teater juga semakin kompleks, kaya, dan lebih berwarna.
Pendidikan seni teater di sekolah-sekolah, merupakan pencerahan, harapan baru, dan sebuah upaya untuk lebih mencerdaskan kehidupan, dan melestarikan budaya bangsa, dengan cara memadukan unsur-unsur seni teater tradisi dan seni teater modern, menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang berbudaya luhur.
{slider TUJUAN}
Pengembangan Diri Teater bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :
- Memahami konsep dan pentingnya seni teater.
- Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni teater.
- Menampilkan kreativitas melalui seni teater.
- Meningkatkan peran serta seni teater pada tingkat lokal, regional, maupun global.
- Mengolah dan mengembangkan rasa humanistik.
{slider SASARAN}
Pengembangan Diri Teater memiliki sasaran sebagai berikut:
- Menggali dan menumbuhkembangkan minat, bakat, dan potensi siswa SD Al Syukro Universal di bidang seni, khususnya seni teater.
- Membina dan menumbuhkembangkan kehidupan seni, khususnya seni teater, di SD Al Syukro Universal.
- Meningkatkan prestasi siswa SD Al Syukro Universal di bidang seni, khususnya seni teater, di sekolah dan luar sekolah.
{slider PROGRAM}
Untuk menjabarkan dan merealisasikan tujuan dan sasaran Pengembangan Diri Teater, maka dibuat Program sebagai berikut:
1. Pendidikan dan Pelatihan:
- Semester 1, setiap hari Jumat, pukul 13.00 - 14.00 WIB, di SD Al Syukro Universal.
- Semester 2, setiap hari Jumat, pukul 13.00 - 14.00 WIB, di SD Al Syukro Universal.
2. Pagelaran:
- Pementasan teater dalam Festival Teater Anak di Jakarta Tanggal 14 November 2011 dengan membawakan naskah terjemahan Yose Rizal Manua (Teater Tanah Air) yang berjudul Angsa Emas
- Pementasan teater dalam acara Ekskul Ekspo (akhir tahun) dengan naskah terjemahan Yose Rizal Manua (Teater Tanah Air) yang berjudul Angsa Emas
- Pembuatan film dokumenter anak untuk keperluan inventaris dokumentasi.
3. Kegiatan Insidental atau Partisipasi:
- Mengikuti lomba/festival seni/baca puisi/cerita pendek.
- Mengikuti diklat/workshop/kursus/seminar teater/drama/seni peran.
- Mengisi acara dalam event yang digelar pihak lain.
{slider MATERI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TEATER}
Materi Pendidikan dan Pelatihan Teater adalah sebagai berikut:
- Apresiasi Seni: wawasan seni, manajemen seni, penulisan naskah/skenario Dramaturgi
- Olah Tubuh (OT): gerak kreatif/kompostif, gerak naluri/ekspresif, improvisasi, adaptasi.
- Olah Vokal (OV): pernapasan, artikulasi, intonasi, phrasering (heusca), resonansi, vibrasi, improvisasi, tempo, irama, dan dinamika.
- Olah Rasa (OR): konsentrasi, ingatan/rekam, imajinasi, feeling, motivasi, dan penghayatan.
{slider RENCANA PELAKSANAAN}
KOMPETENSI DASAR | INDIKATOR | MATERI PEMBELAJARAN | KEGIATAN PEMBELAJARAN | ALOKASI WAKTU |
|
|
| Mengklasifikasikan teknik olah tubuh dengan gerakan-gerakan berirama/ritmis | 8 x 1 jam |
2. Olah Vokal |
|
| Mendemontrasikan olah suara dalam suatu latihan vokal atau dialog. | 8 x 1 jam |
3. Olah Rasa |
|
| Mengidentifikasi hasil percobaan Olah pikir dengan mengungkapkan gagasan/imajinasi | 8 x 1 jam |
4. apresiasi |
|
| Mendeskripsikan perbedaan teknik olah tuh,olah pikir dan olah suara. | 8 x 1 jam |
{slider METODE PEMBELAJARAN DAN EVALUASI}
Metode pembelajaran yang digunakan dalam Pengembangan Diri Teater bersifat fleksibel, imajinatif, dan kreatif, dengan proporsi materi: 25% Teori dan 75% Praktek. Evaluasi dilakukan pada setiap akhir semester berupa penilaian performance.
{slider PENUTUP}
Demikian Program Teater Lentera SD Al Syukro Universal tahun Pelajaran 2011 - 2012 sebagai acuan untuk melaksanakan kegiatan selama 1 tahun. Kami menyadari dalam realisasinya masih banyak kekuarangan, hambatan, dan tantangan. Untuk itu segala kritik, saran, dan dukungan dari semua pihak sangat kami harapkan.
Kepada semua pihak yang telah mendukung baik moril maupun materil kepada Teater Lentera SD Al Syukro Universal, kami haturkan terima kasih.
Tangerang Selatan, 30 September 2011
Pelatih Ekskul Teater Kordinator Ekstrakulikuler
Bayu Murdiyanto, S.S Mamay Mayangsari, S. Psi
Mengetahui,
Kepala SD Al Syukro Universal
Rinaldi Safiq, S. Ag
{slider FOTO EKSKUL}
![]() | ![]() | ![]() | ![]() |
![]() | ![]() | ![]() | ![]() |
![]() | ![]() | ![]() | |
{/sliders}
{tab Pelatih}
- Teguh Sucianto (Pelatih)
- Bayu Murdianto, S.S (Pendamping)
{tab Penanggung Jawab}
Yayu Eko Rusmiyati
{tab Jadwal}
Jum'at : 13.00 - 14.00 WIB
{tab Tempat}
Ruang Audio Visual
{/tabs}